Ulik Roman Hayy Bin Yaqzhan
FILSAFAT ISLAM
Perkuliahan dengan mata kuliah Filsafat Islam yang diampu oleh Bapak Study Rizal pada hari Rabu, 7 Desember 2022 membahas tentang pemikiran Roman Filosofis Hayy bin Yaqzhan karya Ibnu Thufail.
TENTANG ROMAN HAYY BIN YAQZHAN
Roman filsafat ini mengisahkan seorang lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau tanpa ada hubungan dengan manusia lain. Ia bernama Hayy yang dipelihara oleh Gazelle (rusa).
Ibnu Tufail
menggambarkan Hayy sejak bayi tinggal sendiri di sebuah pulau yang penuh dengan
binatang buas. Hayy dibesarkan rusa. Hingga suatu saat, rusa yang dianggap Hayy
sebagai sang ‘ibu’ mati. Setelah itu, Hayy tumbuh dewasa dan menjadi tuan di
pulau tersebut.
Keadaan sedikit berubah
ketika Hayy bertemu dengan makhluk hidup yang ia pikir hewan, namun berbicara
dengan bahasa lain dan menggunakan pakaian. Dialah Absal. Sejak bertemu Absal,
Hayy belajar tentang kehidupan dan agama Islam.
Sejak itu, Hayy masuk
ke ranah agama dan peradaban. Dalam novelnya, Ibnu Tufail menggambarkan
pengembaraan seorang Hayy untuk mencari sebuah kebenaran. Mencari kebenaran
ternyata bisa dilalui dengan beragam cara dan jalan.
Ibnu Tufail mencoba
menyampaikan pesan bahwa setiap orang bisa mencapai kebenaran dengan cara dan
jalannya sendiri. Ibnu Tufail banyak dipengaruhi pemikiran-pemikiran Avicenna
(Ibn Sina) dan pemikiran-pemikiran Sufi.
Ibnu Tufail banyak
mengangkat karakter yang sebelumnya sempat diangkat Ibnu Sina. Buku lainnya
yang ditulis Ibnu Tufail adalah Philosophus Autodidactus. Karya besarnya dalam
bidang filsafat itu merupakan respons Ibnu Tufail terhadap ketidaklogisan
filosofi Al-Ghazali yang bertajuk The Incoherence of the Philosophers.
Pada abad ke-13, Ibnu
Al-Nafis kemudian menulis Al-Risalah al- Kamiliyyah fil Siera al-Nabawiyyah
atau dikenal sebagai Theologus Autodidactus di Barat. Risalah itu merupakan
respons terhadap Philosophus Autodidactus karya Ibnu Tufail.
Pengaruh Ibnu Tufail di
Barat Kehebatan novel karya Ibnu Tufail yang berjudul Hayy ibn Yaqdhan ternyata
mampu mengguncang ranah sastra dunia Barat. Novel yang ditulisnya itu begitu
digemari dan dikagumi masyara kat Eropa. Tak heran jika novelnya itu menjadi
best seller di seluruh Eropa Barat pada abad ke-17 dan abad ke-18.
Komentar
Posting Komentar